Aparat Keamanan Berhasil Bebaskan Puluhan Sandera Guru dan Masyarakat Sipil dari OPM
Oleh: Ensy Wamena
Aparat keamanan berhasil membebaskan sebanyak puluhan sandera termasuk guru dan masyarakat sipil dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang selalu saja membuat keonaran serta meneror Bumi Cenderawasih.
Keberhasilan aparat keamanan dalam mebebaskan para sandera dari tangan gerombolan separatis musuh bangsa itu jelas patut mendapatkan apresiasi yang sangat tinggi, karena menandakan bahwa negara hadir untuk menjamin keamanan dan keselamatan seluruh warganya tanpa terkecuali, termasuk masyarakat Papua.
Maka dari itu, aparat keamanan tiada hentinya tanpa mengenal kata lelah terus berupaya untuk memberantas keberadaan OPM yang sangat meresahkan tersebut dengan berbagai upaya agar masyarakat orang asli Papua (OAP) mendapatkan rasa aman dan ketenteraman kembali.
Satuan Tugas Batalyon Infanteri (Satgas Yonif) 527/By dan juga anggota Kepolisian Resor (Polres) Paniai berhasil menyelamatkan guru YPPGI Kepas Kopo dan juga masyarakat yang sempat menjadi sandera oleh Organisasi Papua Merdeka yang telah melakukan pembakaran di wilayah tersebut.
Dalam upaya penyelamatan warga masyarakat sipil dari tangan pemberontak negara itu, aparat keamanan sempat melakukan kontak tembak dengan OPM hingga mengakibatkan salah satu anggota gerombolan teroris tersebut lumpuh serta berhasil ditangkap.
Kejadian tersebut berawal dari adanya informasi guru sekolah YPPGI Kepas Kopo dan juga masyarakat yang tinggal di dalam mess meminta evakuasi karena mereka mendapatkan gangguan dan teror oleh Organisasi Papua Merdeka di Paniai, Papua Tengah.
Masyarakat terus mendapatkan ancaman oleh gerombolan teroris tersebut dengan menggunakan senjata tajam dan senjata api. Beruntung aparat keamanan langsung dengan sangat cepat tanggap mengerahkan tim gabungan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) untuk datang ke lokasi kejadian.
Proses evakuasi yang aparat keamanan lakukan juga tidak serta merta mudah, pasalnya mereka terus mendapatkan gangguan tembakan dari OPM, sehingga aksi saling balas tembakan tidak dapat terhindarkan lagi. Saat hendak melakukan kegiatan evakuasi warga, aparat keamanan tim gabungan mendapatkan serangan tembakan dari gerombolan separatis yang ingin menguasai bangunan sekolah tersebut.
Bukan hanya menyandera masyarakat, namun anggota Organisasi Papua Merdeka Gabungan Kodap VIII, Kodam XIII Kegepa Nipouda Paniai dan juga Kodap IV Paniai / WPA yang dipimpin oleh Undius Kogota juga melakukan pembakaran kepada sebanyak 12 unit kios, mess guru dan 1 sekolah dasar.
Upaya evakuasi serta kontak tembak antara aparat keamanan dengan OPM bahkan berjalan dalam waktu yang cukup panjang dari mulai pukul 23:00 WIT hingga 05:00 dinihari esoknya. Namun, itu semua berhasil petugas lalui dengan sangat maksimal.
Berkatnya, sebanyak 24 orang yang terdiri dari sebanyak 19 orang dewasa dan 5 anak-anak pun dapat dievakuasi dan diselamatkan oleh aparat keamanan setelah proses evakuasi tersebut. Menurut kesaksian dari salah satu korban sandera, dia menyatakan bahwa mereka hampir saja dibakar oleh OPM.
Salah satu guru YPPGI mengaku bahwa gerombolan teroris Bumi Cenderawasih itu telah membakar sekolah mereka sehingga membuat seluruh guru serta masyarakat di sana takut untuk keluar karena OPM berada di sana dengan membawa senjata api serta senjata tajam. Namun untungnya aparat keamanan langsung cepat tanggap datang secara langsung.
Setelah berhasil memukul mundur seluruh gerombolan separatis itu, aparat keamanan juga membuat mereka semua berlarian hingga ke jalan dan gunung arah Bibida. Akibat kejadian tersebut, petugas gabungan berhasil mengamankan dan melumpuhkan salah satu anggota Organisasi Papua Merdeka.
Sementara itu, pengamat politik dan militer dari Universitas Nasional (Unas), Selamat Ginting memberikan apresiasi yang sangat tinggi pada bagaimana keberanian seluruh aparat keamanan dalam menindak tegas OPM.
Tindak tegas terseut merupakan hal yang sangat penting, karena memang selama ini gerombolan teroris tersebut terus berbuat onar dengan banyaknya aksi brutal yang mereka lakukan.
OPM sudah jelas merupakan kelompok bersenjata dari gerakan separatis, yang mana bertujuan untuk memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Adanya gerakan separatisme tersebut merupakan sebuah ancaman konsepsional yang sangat membahayakan keutuhan dan kedaulatan bangsa.
Senada, pengamt militer lain, Anton Aliabbas juga memberikan apresiasi sangat tinggi terhadap bagaimana sikap tindak tegas aarat keamanan tatkala merespon seluruh kejadian dan ulah onar yang Organisasi Papua Merdeka lakukan.
Adanya tindak tegas kepada mereka merupakan sebuah langkah yang sangat maju dari pemerintah dalam menangani kasus kekerasan bersenjata api yang selama ini terus terjadi di Papua.
Bagaimana keberhasilan dari aparat keamanan RI untuk membebaskan para sandera, yakni guru dan juga masyarakat sipil dari tangan OPM yang melakukan pembakaran di Paniai jelas patut mendapatkan apresiasi sangat tinggi karena hal tersebut merupakan bentuk langkah tindak tegas untuk memerangi separatisme yang terus terjadi di Bumi Cenderawasih, sehingga percepatan pembangunan oleh pemerintah di sana menjadi lebih maksimal.
*) Mahasiswa Ekonomi dan Bisnis Universitas Cenderawasih (Uncen)