Gotong Royong Cegah Hoaks Selama Pemilu 2024
Oleh : David Kiva Prambudi )*
Dalam menyambut Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, TikTok Indonesia memegang teguh komitmennya untuk memastikan integritas dan netralitas platform digitalnya. Tujuan utama adalah menciptakan ruang digital yang aman dan nyaman bagi komunitas pengguna selama periode Pemilu, dengan berfokus pada keseimbangan antara ekspresi diri dan pertukaran gagasan kewarganegaraan tanpa mengorbankan kebebasan berpendapat.
Langkah-langkah konkret telah diambil untuk memenuhi komitmen tersebut, dan hal ini tercermin dalam sikap tegas TikTok terhadap konten yang mengandung misinformasi, disinformasi, dan hoaks. Tim moderasi TikTok, yang mampu beroperasi dalam lebih dari 70 bahasa, menjadi garda terdepan dalam menjaga kebersihan platform dari narasi yang tidak autentik.
Proses moderasi ini didukung oleh tim ahli yang dapat memberikan konteks lebih pada konten yang memerlukan analisis mendalam, terutama terkait dengan misinformasi.
Dalam suatu pernyataan, Faris Mufid, Manajer Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah TikTok Indonesia, menyoroti tekad TikTok dalam memberikan pengalaman terbaik melalui konten yang otentik.
Dia menggambarkan bahwa tindakan yang diambil oleh TikTok, seperti yang diungkapkan pada Selasa (21/11/2023) di Jakarta, hanyalah bagian kecil dari upaya berkelanjutan untuk menjaga integritas Pemilu mendatang. Pernyataan tersebut mencerminkan komitmen TikTok untuk terus beradaptasi dan mengambil langkah-langkah tegas yang diperlukan guna menjaga kebersihan dan integritas platformnya.
Salah satu langkah nyata yang diambil oleh TikTok adalah menghadirkan Pusat Informasi Pemilu atau "Election Hub." Fungsi utama Election Hub adalah menyediakan sumber informasi terpercaya yang dapat melawan misinformasi, disinformasi, dan hoaks. Dengan adanya Election Hub, TikTok memberikan akses langsung kepada pengguna untuk mendapatkan informasi yang benar dan dapat dipercaya terkait Pemilu.
Langkah ini memastikan bahwa pengguna TikTok dapat mengakses informasi yang akurat dan menghindari tersebarnya konten yang dapat memicu kebingungan atau ketidakpastian terkait proses Pemilu.
Selain itu, TikTok menjalin kemitraan dengan lebih dari 15 organisasi pemeriksa fakta di seluruh dunia sebagai bagian dari strateginya untuk memerangi penyebaran informasi yang merugikan selama Pemilihan Umum (Pemilu).
Anbar Jayadi, yang menangani Bidang Keterlibatan dan Kemitraan, Kepercayaan, dan Keselamatan TikTok Indonesia, menyoroti urgensi melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pengguna, dalam upaya menjaga integritas Pemilu. Dia menambahkan bahwa kerjasama ini dilakukan bersama MAFINDO, Perludem, dan AFP untuk melakukan pengecekan fakta, mencerminkan pendekatan komprehensif TikTok yang mengakui bahwa menjaga integritas Pemilu adalah tanggung jawab bersama.
Pelarangan fitur promosi atau iklan bagi akun pemerintah, politikus, dan partai politik (Government, Politician and Political Party Accounts/GPPPA) adalah langkah konkret lainnya yang diambil oleh TikTok.
Dengan melarang kreator untuk melakukan promosi secara individu, memberikan dan menerima gift, memberi atau menerima donasi, dan melakukan kampanye politik, TikTok bertujuan mencegah tindakan terkoordinasi yang bertujuan mempengaruhi opini publik secara negatif. Langkah ini mencerminkan kepedulian TikTok terhadap kebersihan proses Pemilu dan upaya untuk meminimalkan potensi pengaruh yang dapat merusak integritasnya.
Pentingnya peran masyarakat dalam menjaga integritas Pemilihan Umum (Pemilu) juga diakui oleh Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Lahat, AKBP S. Kunto Hartono S.I.K.,M.T. Dalam mengimbau kepada masyarakat, Kapolres Lahat menyoroti kebutuhan untuk menjaga stabilitas keamanan dengan menghindari penyebaran informasi hoaks terkait isu-isu sensitif, suku, agama, ras, dan antar golongan (SARA), serta politik.
Dalam pidatonya, Kapolres Lahat menegaskan pentingnya momen Pemilu sebagai landasan demokrasi, mengajak masyarakat untuk menggunakan hak suara dengan bijak dan damai serta mewaspadai penyebaran informasi palsu yang dapat menimbulkan konflik dan perpecahan di tengah masyarakat.
Tak hanya itu, Kapolres Lahat juga menyoroti peran masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang kondusif menjelang, saat, dan pasca Pemilu. Dalam konteks ini, kepolisian siap mengawal pelaksanaan Pemilu dengan profesional dan netral. Kapolres Lahat menekankan bahwa keberhasilan Pemilu bukan hanya tanggung jawab aparat keamanan, tetapi juga merupakan tugas bersama seluruh elemen masyarakat.
Imbauan yang disampaikan Kapolres Lahat ini sejalan dengan prinsip yang diusung TikTok dalam menjaga integritas Pemilu. Kedua pihak, baik kepolisian maupun platform digital, menekankan pentingnya menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dan kesatuan dalam menghadapi Pemilu.
Masyarakat diharapkan dapat aktif memeriksa dan memverifikasi informasi sebelum menyebarkannya, serta tetap menjaga komunikasi yang positif di tengah perbedaan pendapat. Semangat damai dan kebersamaan diharapkan menjadi landasan bagi masyarakat dalam menghadapi pesta demokrasi mendatang.
Dengan langkah-langkah konkret yang diambil oleh TikTok dan himbauan yang disampaikan oleh Kapolres Lahat, diharapkan dapat membentuk atmosfer yang kondusif, bebas dari informasi hoaks yang dapat meresahkan masyarakat. Integritas Pemilu bukan hanya tanggung jawab satu pihak, melainkan sebuah komitmen bersama untuk menjaga demokrasi dan keutuhan bangsa.
Sebagai pengguna, mari bersama-sama aktif dalam menjaga integritas Pemilu 2024, menjadi pilar penting dalam menciptakan Pemilu yang adil, bersih, dan damai.
)* Penulis adalah Kontributor Yudistira Institute