Sejumlah Pihak Apresiasi Kolaborasi BIN dan TNI/Polri Sukseskan WWF 2024 di Bali
Bali – Stabilitas kondisi keamanan selama gelaran World Water Forum atau WWF ke -10 yang terus terjaga mendapat apresiasi dari banyak pihak. Kesuksesan tersebut mendapat banyak apresiasi dari berbagai pihak sebagai wujud kolaborasi Badan Intelijen Negara (BIN) dan TNI/Polri yang optimal menjalankan tugasnya.
Tidak dapat dipungkiri, keterlibatan BIN dalam berbagai event berskala global di Indonesia memang telah teruji. Sejumlah acara tersebut diantaranya adalah KTT G20, KTT ASEAN, hingga KTT AIS yang digelar pada tahun lalu.
Analis Intelijen Pertahanan dan keamanan Ngasiman Djoyonegoro menilai salah satu kunci dari kesuksesan pengamanan tersebut antara lain terletak pada soliditas antar institusi dalam mencegah berbagai gangguan keamanan.
Sebab, sinergitas antar lembaga itu dapat menjadi untuk tombak pengamanan kegiatan Forum Air Sedunia yang dilaksanakan di Bali sejak 18-25 Mei 2024.
“Soliditas dan sinergisitas TNI-Polri untuk kesekian kalinya telah menunjukkan kekuatannya dalam cipta kondisi,” kata
Ia menambahkan kolaborasi tersebut telah meningkatkan semangat saling mengisi dan harmoni berbagai instansi keamanan.
“Semua kesuksesan penyelenggaraan kegiatan internasional maupun program pemerintah dibangun atas cipta kondisi oleh TNI-Polri ini,” ujarnya.
Sementara itu, Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar, I Nyoman Budiana memuji sinergitas yang telah dilaksanakan berbagai institusi keamanan dalam mengamankan pelaksanaan WWF ke-10
“Semua jajaran aparat keamanan, baik dari TNI, Polri, BNPT, intelijen, dan aparatur pemerintah daerah telah bersatu padu untuk mengatasi permasalahan keamanan di Bali,” terang Nyoman.
Ia menilai kolaborasi tersebut telah mampu menjaga stabilitas keamanan di Bali, utamanya kelancaran WWF.
Untuk diketahui, Forum WWF ke-10 di Bali sukses menghasilkan beberapa kesepakatan tingkat menteri. Kemudian, 113 proyek terkait air senilai USD 9,4 M dan empat komitmen keadilan air oleh parlemen 49 negara.