Mampu Kembangkan Industri Kreatif, Seniman dan Budayawan Sebut Duet Ganjar-Mahfud Pasangan Ideal
JAKARTA - Dinilai mampu mengembangkan industri kreatif, seniman dan budayawan menyebut bahwa duet Ganjar-Mahfud merupakan pasangan yang ideal.
Hal tersebut dikemukakan oleh Adi Kla Project, yang mengaku sangat bersyukur dengan kemunculan pasangan yang dideklarasikan oleh PDI Perjuangan tersebut.
"Ini pasangan ideal, karena kami seniman terbiasa dengan idealisme," tuturnya.
Dirinya juga menitipkan harapan besar kepada pasangan tersebut untuk bisa terus mengembangkan ekonomi kreatif.
"Anggaran untuk ekonomi kreatif kecil sekali. Padahal Indonesia punya talenta yang tak terhitung. Kami titipkan kepada Pak Ganjar-Mahfud," ujar Adi.
Sementara itu, Butet Kertaradjasa menilai bahwa Cawapres yang dimiliki oleh Ganjar Pranowo kali ini jelas bukan merupakan boneka ataupun ban serep semata.
"Saya yakin, kalau Pak Mahfud jadi Wapres, jelas bukan ban serep apalagi boneka," tuturnya.
Beberapa diantara seniman dan budayawan yang berkumpul tersebut, terdapat Cak Lontong yang mengaku bahwa dirinya sudah lama mengawal dan mengenal sosok Ganjar-Mahfud.
Baginya, dengan kepemimpinan pasangan duet tersebut akan menjadikan seniman mampu tetap berkomedi tanpa tekanan.
"Kami mewakili seniman, ingin tetap berkomedi yang tanpa tekanan dan rileks. Jadi Pemilu juga harus rileks," tutur Cak Lontong.
Kemudian menjawab mengenai bagaimana bisa menghadapi tantangan akan industri kreatif, Ganjar menyampaikan bahwa penciptaan lapangan kerja pada ekonomi kreatif jelas membutuhkan investasi.
Maka dari itu, menurutnya harus ada perizinan yang mudah dan tidak berbelit.
"Harus tanpa pungli dan birokrasi yang ruwet. Kepastian hukum juga wajib jelas," cetus mantan Gubernur Jawa Tengah dua periode itu.
Pada kesempatan yang sama, Mahfud MD menjelaskan mengenai bagaimana keadilan dan penegakan hukum.
Menurutnya, untuk bisa mencapai hal tersebut maka memerlukan pendekatan secara konseptual atau isi aturan, kemudian aparat keamanan hingga budaya.
Baginya, terkait dengan isi aturan cenderung mudah untuk diperbaiki, namun yang menjadi tantangan adalah bagaimana aparat penegak hukum dan juga birokrasi serta budayanya.
Mahfud MD menilai bahwa kini di semua level sudah rusak dan sering terjadi mafia, bahkan marak akan adanya transaksi gelap dan praktik Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KKN).
Padahal pada level tersebut sebenarnya sangat krusial untuk pengembangan investasi di dunia ekonomi kreatif. Sehingga kebijakan pada level atas harus dilakukan untuk penegakan kepastian dalam izin proses investasi.
"Karena yang sering, tumpang tindih, kisruh. Ditambah hukumnya tumpul karena menyangkut orang kuat dan pejabat. Nah, yang ke bawah, rakyat kecil, harus diberi perlindungan," pungkas Mahfud MD.