IKN Akan jadi Forest city Pertama di Dunia
Oleh : Anindira Putri Maheswani )*
Ibu Kota Negara (IKN) akan menjadi forest city pertama di dunia. Di mana konsepnya sangat unik karena ibu kota terletak dihutan Kalimantan yang asri. Konsep forest city menjadi unik karena tiada duanya dan ramah lingkungan. Pembangunan IKN akan aman dan melindungi hutan Kalimantan.
Kepala Otorita IKN Nusantara Bambang Susantono menyatakaan bahwa salah satu hal yang perlu menjadi perhatian dari Nusantara adalah konsep kota hutan yang berkelanjutan (forest city). IKN diyakini akan menjadi ibu kota negara yang pertama di dunia yang menerapkan konsep forest city.
Bambang melanjutkan, hanya 25% dari area Nusantara yang akan dibangun, sedangkan 75% sisanya akan menjadi area hijau yang termasuk 65% area tersebut tetap sebagai hutan tropis. Kondisi ini akan memungkinkan warga Nusantara hidup berdampingan dengan alam.
Meski diyakini sebagian orang, sebagian besar hutan di wilayah Nusantara bukan lagi hutan tropis, melainkan hutan produksi yang menjadi bagian dari industri agroforestri dan ada juga wilayah tambang.
Bambang melanjutkan, oleh karena itu, pemerintah bertekad untuk membalikkan deforestasi di kawasan ini, dengan cara mengembalikan hutan tropis dan ekologinya yang subur. Pengembalian hutan tropis akan dimungkinkan melalui proses reboisasi dalam rangka memulihkan ekologi.
Selain itu, kawasan hutan juga akan meningkatkan daya serap air, mengurangi risiko banjir, dan berperan sebagai pengurang karbon. Bersamaan dengan pembangunan yang memperhatikan lingkungan, kehadiran hutan di IKN Nusantara akan memungkinkan pemerintah untuk meminimalkan emisi di kota. Dengan semua keistimewaan tersebut, Nusantara menargetkan akan menjadi kota netral karbon pada tahun 2045.
Pada acara COP-27 di Sharm-el-Sheikh November 2022 lalu, OIKN dan Asian Development Bank (ADB) meluncurkan studi yang memetakan bagaimana Nusantara menjadi kota yang mendukung net-zero emission. Studi tersebut menegaskan bahwa pembangunan Nusantara sebagai forest city akan mendorong upaya rehabilitasi yang lebih ambisius di wilayahnya.
IKN Nusantara adalah partisipasi aktif Indonesia dalam mendukung inisiatif global untuk mengatasi perubahan iklim. Kesuksesan Nusantara tidak hanya menguntungkan Indonesia tetapi juga masyarakat global, dengan menciptakan kota berkelanjutan yang dapat ditiru di seluruh dunia.
Sementara itu, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor menyatakan bahwa proyek IKN akan berprinsip pada pembangunan hijau yang seiring dengan pemulihan lingkungan Kalimantan Timur. Nantinya fungsi lingkungan hidup akan benar-benar terjaga.
Dalam artian, pembangunan IKN benar-benar sesuai dengan keseimbangan lingkungan dan menaati aturan yang berlaku. Tidak akan ada pembangunan yang merugikan masyarakat dan membuat mereka kehilangan hutan yang menjadi kebanggaan warga Kalimantan. Pembangunan dipastikan akan menjaga lingkungan, dan IKN memang di-setting menjadi forest city.
Konsep forest city memang sesuai, karena kenyataannya Kalimantan diberi anugerah Tuhan berupa hutan yang hijau dan menyejukkan. Kota yang dibangun akan sangat modern tanpa mengesampingkan keberadaan hutan di Kalimantan Timur. Lagipula, hutan di Kalimantan tak hanya sebagai filter udara, tetapi juga jadi tempat sebagian masyarakat untuk bekerja sebagai pencari kayu bakar atau daun yang bisa dijual ke pasar.
Selain itu, forest city juga sesuai dengan perintah Presiden Jokowi, bahwa 75% pembangunan IKN harus hijau. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan akan membuat tempat persemaian sehingga nanti tumbuh bibit-bibit pohon yang sehat. Lokasi persemaian bibit pohon ada di Desa Mentawir, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, dan luasnya sebesar 35 hektar.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menyatakan bahwa lahan untuk pepohonan di IKN ada 120 hektar, yang sekaligus jadi pusat Plasma Nutfah Nasional. Diprediksi ada 12 hingga 15 juta pohon yang dihasilkan per tahun.
Nantinya bibit akan ditanam sesuai dengan rancangan tata kota yang sudah didesain oleh planolog dalam proyek IKN. Diprediksi, ibu kota Nusantara akan menjadi wilayah yang tidak hanya ultra modern, tetapi juga sejuk karena ada banyak pepohonan di sana. Indonesia akan memiliki ibu kota yang cantik, hijau, dan membanggakan.
Gubernur Isran Noor melanjutkan, pembangunan IKN yang hijau akan bermanfaat bagi generasi mendatang. Oleh karena itu semua pemangku kepentingan akan berkolaborasi dalam mewujudkannya. Mulai dari pemerintah daerah, kepala proyek, kepala adat, sampai tokoh masyarakat selalu mendukung pembangunan IKN.
Dalam artian, IKN yang hijau akan membuat anak, cucu, dan keturunannya menikmati segarnya udara. Tidak akan ada kegersangan di Kalimantan setelah ibu kota dipindah ke sana. Apalagi Kalimantan adalah salah satu paru-paru dunia. Tidak akan mungkin pemerintah tega membabat hutan demi proyek IKN yang terlalu ambisius.
Kelestarian hutan Kalimantan harus dijaga karena menjadi aset dunia. Jika hutan Kalimantan berkurang drastis, tentu pemerintah akan langsung ditegur oleh PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) dan WWF (World Wide Fund for Nature). Masyarakat tidak usah takut akan pembangunan yang merugikan lingkungan, karena sejak awal pemerintah sudah merancang green city sesempurna mungkin.
IKN Nusantara akan menjadi forest city pertama di dunia dan sangat membanggakan, karena sebuah ibu kota tak hanya berdiri gagah tetapi juga hijau. IKN sangat hijau dan kotanya masuk ke dalam hutan, bukannya menghapus hutan untuk membangun sebuah kota. Konsep forest city sangat brilian dan akan ditiru oleh banyak negara lain di dunia.
)* Penulis adalah kontributor Persada Institute