Representasikan Hadirnya Negara, BIN Sigap Bantu Korban Gempa Cianjur
Oleh: Abdul Prasetyo *)
Untuk merepresentasikan bagaimana hadirnya negara secara langsung di tengah-tengah masyarakat, Badan Intelijen Negara (BIN) dengan sigap membantu para korban gempa di Cianjur dengan mendirikan posko, menyalurkan bantuan kemanusiaan hingga menyediakan layanan kesehatan.
Pada hari Senin (21/11), telah terjadi gempa bumi bermagnitudo 5,6 SR di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Pusat terjadinya gempa adalah di sekitar 10 kilometer Barat Daya Cianjur atau 15 kilometer dari Sukabumi dengan kedalaman gempa berada di 10 kilometer di bawah permukaan bumi.
Akibat bencana tersebut, hingga Selasa (22/11) korban meninggal berjumlah sebanyak 268 orang. Sontak, menanggapi gempa bumi tersebut, pihak Badan Intelijen Negara (BIN) langsung bertindak dengan sigap.
BIN langsung mendirikan posko yang ditujukan untuk membantu para korban terdampak gempa bumi itu. Mengenai hal tersebut, Deputi VII BIN, Prabawa Ajie menjelaskan bahwa memang sesaat setelah terjadinya gempa bumi di Cianjur, pihaknya langsung turun ke lapangan dengan cepat dan mendirikan posko bantuan.
Pendirian posko sendiri dilakukan langsung di Jalan Labuan Cianjur, Desa Cijedil, Kecamayan Cugenang, Kabupaten Cianjur, yang memang menjadi salah satu wilayah terdampak.
Adaya posko bantuan yang didirikan oleh BIN tersebut merupakan bentuk konkret dari bagaimana komitmen pihak BIN untuk selalu hadir bersama masyarakat dan meringankan beban masyarakat, utamanya tatkala sedang terjadi bencana seperti sekarang ini. Lebih lanjut, Prabawa berharap supaya seluruh bantuan mampu mengurangi kesulitan masyarakat.
Bukan hanya itu, namun dengan didirikanya posko bantuan dengan sangat sigap oleh pihak BIN, sama saja menurutnya menunjukkan bagaimana representasi hadirnya negara di tengah masyarakat dan lokasi bencana untuk bisa meringankan beban para korban. Mengenai pendirian posko yang langsung diperintahkan oleh Kepala BIN Jend Pol (Purn) Budi Gunawan dan dipimpin langsung oleh Kabinda Jabar Brigjen TNI Ruddy Pasemilsa Mahks terdapat beberapa posko sekaligus.
Setidaknya ada tiga posko yang didirikan, yakni posko pertama memiliki kapasitas untuk 60 orang dan saat ini sudah terisi hingga sebanyak 57 orang, yang terdiri dari 20 orang laki-laki, 24 perempuan dan 13 bayi. Kemudian untuk tenda pengungsi kedua memiliki kapasitas sebanyak 25 orang, dan tenda ketiga dikhususkan untuk para tenaga kesehatan yang akan memberikan bantuan layanan kesehatan kepada masyarakat.
Tidak hanya sekedar pendirian posko saja, melainkan pihak BINDA Jabar pun juga turut memberikan bantuan logistik dan juga bahan makanan kepada para korban terdampak gempa bumi. Setidaknya disiapkan sebanyak dua buah truk untuk mengangkut bantuan logistik tersebut. KABINDA Jabar menjelaskan bahwa bantuan itu dibawa langsung dari Mabes BIN ke posko, yang mana akan terus ditambah sesuai dengan bagaimana kebutuhan di lapangan.
Logistik Bantuan Kemanusiaan Mabes BIN untuk pengiriman awal ini berupa kebutuhan pokok dan makanan ringan, antara lain 200 Karton Indomie (@isi 48 pcs), 200 Karton Pop Mie (@isi 24 pcs), 400 Karton Air Mineral 330 ml (@isi 24 pcs), 230 Karton Susu UHT 200 ml (@isi 24 pcs), 20 Kotak Tisu Kering (@isi 12 pcs), 1 ton Beras, 100 Karton Minyak Goreng kemasan 1 liter (@isi 12 pcs), 720 Pcs Sosis Siap Makan, 50 Karton Ikan Sarden Kaleng (@isi 50 pcs), 1.000 pcs Roti Sobek, 600 Karton Aneka Biskuit (@isi 24 pcs), 20 pax diaper ukuran M/L, 10 karton Pembalut Wanita (@isi 12 pcs), 20 Karton Sabun Mandi (@isi 60 pcs), dan 3 Karton Energen (@isi 160 pcs).
Selain itu, BIN juga memberikan pengobatan kepada para korban bencana gempa bumi di Cianjur. Brigjen TNI Ruddy berharap supaya segala jenis bantuan yang telah disalurkan oleh BIN mampu membantu warga terdampak bencana. Beliau juga mengucapkan turut berduka cita kepada para korban meninggal dunia.
Sebagai informasi, bahkan hingga kini, pihak Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofsika (BMKG) mencatat telah terjadi sebanyak 125 kali gempa susulan di Kabupaten Cianjur. Mengenai gempa susulan tersebut dicatat oleh BMKG terjadi paling kuat dengan magnitudo 4,2 SR dan yang terkecil bermagnitudo 1,5 SR.
Bahkan, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengaku bahwa skala gempa bumi yang terjadi di Cianjur pada siang hari Senin tersebut sebenarnya masih tidak terlalu besar. Akan tetapi gempa dengan 5,6 magnitudo itu menimbulkan kerusakan yang signifikan karena memiliki jenis tektonik kerak dangkal atau shallow crustal earthquake. Sehingga energinya berasal dari pusat yang dipancarkan dan diradiasikan ke permukaan tanah dengan kuat.
Apresiasi memang tidak bisa dilepaskan dari kinerja pihak BIN yang dengan sangat digap langsung membantu para korban bencana gempa bumi di Kabupaten Cianjur. Bahkan mereka langsung mendirikan posko, menyalurkan banyak bantuan kemanusiaan hingga menyediakan layanan kesehatan. Seluruh hal tersebut menjadi representasi nyata bagaimana hadirnya negara di tengah masyarakat.
*) Penulis merupakan Kontributor dari Persada Institut