Dewan Pengarah BPIP Sebut Pendidikan Karakter di AMN Bentuk Nasionalisme Generasi Muda
Jakarta-Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Benny Susetyo menyatakan dalam rangka mempersiapkan pemimpin masa depan, dibutuhkan peran penting asrama yang lintas agama dan lintas kultur untuk menanamkan pendidikan karakter dan kedisiplinan, dan pembentukan jiwa nasionalisme.
"Asrama Mahasiswa Nusantara sebagai wadah untuk pembinaan dan pembentukan jiwa nasionalisme untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang bertindak lokal dan berpikir global", Kata Benny saat berdialog dengan Radio Trijaya Jakarta (21/6).
Menurut Benny, Pembangunan AMN Manado sangat ideal, karena nantinya tidak hanya diisi oleh mahasiswa asal Manado tetapi juga dari wilayah lain di Indonesia.
"Membangun Indonesia yang majemuk, perlunya kolaborasi melalui pendidikan bercirikan inklusif seperti AMN. agar kualitas SDM para pemuda berkarakter dan terus meningkat." Jelasnya.
Dirinya menegaskan bahwa AMN Manado bisa menjadi kawah candradimuka bagi para pemuda generasi penerus bangsa karena AMN Manado sebagai wujud asrama khusus dan inklusif yang dapat mennumbuhkan budaya dan kultur dari para mahasiswa.
AMN Manado menjadi suatu wadah para generasi penerus bangsa yang berasal dari berbagai daerah. Mahasiswa daerah tidak akan kehilangan jati dirinya tetapi justru memperkaya keragaman budaya, sehingga AMN Manado dapat dianggap sebagai miniatur Indonesia atau wujud nyata Bhineka Tunggal Ika.
"Sebagai wadah pemersatu bangsa, AMN Manado dapat mempersatukan dan meningkatkan tali persaudaaan serta penguatan Pancasila bagi para generasi penerus bangsa" Tutur Benny.
Para mahasiswa di AMN Manado nantinya juga berkesempatan dalam mempelajari banyak hal, seperti beretorika, berorganisasi, membangun argumentasi, dan opini publik. sehingga AMN Manado dapat digunakan untuk kegiatan yang dapat memperkaya wawasan.
Dalam kesempatannya, Benny turut juga menghimbau agar mempersiapkan dan mengukur parameter kedisiplinan para mahasiswa agar memiliki kedisiplinan dan tanggung jawa terhadap studinya. Selain itu, untuk mencegah sejumlah potensi buruk pentingnya dilakukan orientasi selama adaptasi untuk meminimalisir terjadi gesekan akibat perbedaan budaya.