Mengapresiasi Upaya Aparat Keamanan Gagalkan Aksi Teror KST Papua
Oleh : Ronald Owens )*
Apresiasi tinggi patut diberikan kepada aparat keamanan yang telah menunjukkan dedikasi dan keberanian dalam menjalankan tugas mereka untuk melindungi masyarakat Papua. Serangan terhadap proyek pembangunan Puskesmas di Kampung Ayata menjadi contoh terbaru dari upaya KST untuk mengganggu pembangunan di Papua Barat Daya, namun berhasil digagalkan oleh aparat keamanan.
Dansatgas Yonif 133/YS, Letkol Inf Andhika Ganessakti mengatakan bahwa kejadian bermula saat 2 pekerja proyek pembangunan Puskesmas, Ansar dan Faan Umpain melihat adanya beberapa orang yang tidak dikenal dengan gerak-gerik mencurigakan berada di sekitar proyek pembangunan Puskesmas, sehingga para pekerja proyek tersebut merasa takut untuk melakukan kegiatan.
Karena kondisi tersebut, pekerja proyek pembangunan Puskesmas mendatangi Pos Ayata dan melaporkan perihal adanya orang yang tidak di kenal dengan gerak-garik yang mencurigakan. Menindaklanjuti laporan para pekerja tersebut, Tim Patroli Parimeter Pos Ayata Satgas Yonif 133/YS langsung melaksanakan Patroli di sekitar belakang proyek pembangunan Puskesmas.
Pada pelaksanaan patroli tersebut, anggota Tim melihat pergerakan 3 orang KST TPNPB dengan membawa 2 pucuk senjata laras panjang jenis rakitan, dan 2 bilah parang sedang bergerak akan memantau aktivitas pekerja disekitar proyek pembangunan Puskesmas. Tim Patroli berhasil menggagalkan aksi mereka, mereka melarikan diri kedalam hutan, namun salah seorang kelompok itu sempat terperosok ke dalam jurang sedalam kurang lebih 10 meter. Upaya aparat keamanan patut diapresiasi karena melibatkan berbagai aspek keamanan dan intelijen.
Dalam menjalankan tugasnya, aparat keamanan harus memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam menghadapi ancaman teroris. Mereka juga harus bekerja sama dengan berbagai pihak terkait seperti Badan Intelijen Negara (BIN) dan aparat intelijen TNI-Polri untuk memperoleh informasi yang akurat dan terkini mengenai gerakan KST Papua.
Andhika Ganessakti juga mengatakan bahwa adanya kejadian ini mengingatkan kepada masyarakat dan para pekerja proyek Pembangunan puskesmas lebih berhati-hati dan jangan ragu untuk melaporkan setiap hal mencurigakan.
Selain itu, aparat keamanan juga perlu meningkatkan kerjasama dengan masyarakat setempat dalam memerangi terorisme. Masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam memberikan informasi intelijen kepada aparat keamanan. Dengan adanya kerjasama yang baik antara aparat keamanan dan masyarakat, ancaman terorisme dapat diidentifikasi dan diatasi dengan lebih efektif.
Apresiasi juga patut kita diberikan kepada pemerintah daerah dan pemerintah pusat yang telah memberikan dukungan penuh kepada aparat keamanan dalam menjalankan tugasnya. Pemerintah harus terus memperkuat keberadaan aparat keamanan di wilayah Papua Barat Daya agar mereka dapat melindungi masyarakat dan pembangunan yang sedang berlangsung. Peningkatan anggaran untuk keamanan dan intelijen juga perlu dilakukan agar aparat keamanan memiliki sumber daya yang memadai dalam melawan terorisme.
Dalam menghadapi ancaman terorisme di Papua Barat Daya, aparat keamanan harus tetap menjaga profesionalitas dan integritasnya. Mereka harus bertindak sesuai dengan hukum dan menghindari pelanggaran hak asasi manusia. Penegakan hukum yang adil dan transparan juga harus dilakukan untuk memastikan bahwa anggota KST Papua yang terlibat dalam serangan teroris dapat diadili dengan adil. Tokoh adat Papua, Herman Albert Yoku mengatakan bahwa Orang Asli Papua (OAP) mendukung aparat keamanan dalam menjaga keamanan dan menindak tegas KST Papua yang selama ini banyak melanggar HAM dengan membunuh masyarakat sipil.
Senada, Wakil Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Setya Kita Pancasila Provinsi Papua, Absalom Kreway mengatakan sangat mengapresiasi aparat keamanan yang berada di tanah Papua dalam menjaga keamanan dan kedaulatan di tanah Papua. Selain itu, dirinya mengatakan juga bahwa KST Papua menjadi sumber kekacauan di tanah Papua.
Apresiasi ini juga harus menjadi momentum bagi semua pihak untuk terus meningkatkan kerjasama dalam memerangi terorisme di Papua Barat Daya. Pendidikan dan sosialisasi mengenai bahaya terorisme harus ditingkatkan, baik di kalangan masyarakat maupun di sekolah-sekolah. Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai terorisme, masyarakat dapat lebih waspada dan melaporkan kegiatan yang mencurigakan kepada aparat keamanan.
Dalam menghadapi ancaman terorisme, tidak hanya aparat keamanan yang bertanggung jawab, tetapi juga seluruh elemen masyarakat. Semua pihak harus bersatu dan saling mendukung dalam memerangi terorisme. Dengan bersama-sama, kita dapat menjaga keamanan dan stabilitas di Papua Barat Daya, sehingga pembangunan dapat berjalan lancar dan masyarakat dapat hidup dalam keadaan aman dan tenteram. Dengan demikian, apresiasi terhadap aparat keamanan yang berhasil menggagalkan serangan terhadap proyek pembangunan Puskesmas di Kampung Ayata, Distrik Aifat Timur Tengah, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya adalah langkah awal yang penting dalam memastikan pembangunan yang berkelanjutan dan keamanan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat Papua.
)* Penulis adalah mahasiswa asal Papua tinggal di Yogyakarta