Kolaborasi Kunci Utama Penguatan Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Oleh : Naomi Leah Christine )*
Sinergitas dan juga kolaborasi antar seluruh elemen merupakan kunci utama yang sangat penting untuk semakin menciptakan penguatan akan pertumbuhan ekonomi nasional. Pasalnya, untuk bisa mewujudkan pertumbuhan ekonomi nasional yang baik, tentunya tidak akan bisa jika hanya dilakukan oleh salah satu pihak saja, sehingga sangat penting adanya peran aktif secara bersama-sama oleh semua pihak.
Kinerja dari perekonomian di Indonesia belakangan ini memang menjadi salah satu yang relatif paling kuat jika dibandingkan dengan negara peers dengan tingkatan inflasi yang terkendali bahkan mampu terus ditekan hingga pada angka jauh di bawah rata-rata inflasi dari negara berkembang lainnya.
Hal tersebut dikarenakan adanya soliditas perekonomian nasional, yang utamanya selama ini ditopang oleh bagaimana konsumsi dan investasi pada Pembentukan Modal Tetap Bruto yang terus tumbuh secara positif.
Bukan hanya itu, namun bagaimana kinerja dari sektor eksternal juga ikut membantu dalam terciptanya resiliensi di tengah kondisi ekonomi global yang saat ini masih dipenuhi akan ketidakpastian. Cadangan devisa negara pun juga terus mengalami peningkatan hingga mencapai pada angka 146,4 miliar Rupiah pada akhir tahun 2023 lalu.
Kemudian untuk rasio utang luat negeri terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) masih terus mampu terjaga pada angka hanya 28,92 persen dan bagaimana kinerja dari neraca perdangan juga mampu untuk mempertahankan tren surplusnya bahkan selama 44 bulan terakhir ini secara beruntun.
Mengenai hal tersebut, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian), Susiwijono Moegiarso mengungkapkan bahwa aktivitas manufaktur di Indonesia berada pada level 52,5 dan terus mampu berada di level ekspansif selama 28 bulan terakhir ini secara berturut-turut, yang mana angka itu ternyata berada di atas tren dari kawasan ASEAN dan bahkan secara global.
Maka dari itu, Pemerintah Republik Indonesia (RI) memiliki keinginan untuk terus mendorong adanya pertumbuhan pada industri manufaktur yang selama ini terus menjadi andalan. Pada berbagai program, sejauh ini juga terus berupaya didorong industri manufaktur pengolahan, yang nilai share terhadap PDB pada tahun 2023 lalu adalah sebesar 19,72 persen.
Selanjutnya, untuk realisasi investasi pada akhir tahun 2023 sendiri tercatat mampu mencapai hingga sebesar 1.418,9 triliun Rupiah dan telah melampaui dari target yang ditetapkan yakni 1.400 triliun Rupiah yang dicanangkan pada awal tahun 2023 lalu.
Dalam rangka untuk semakin mendorong terjadi pertumbuhan ekonomi nasional, Kemenko Perekonomian juga mengoordinasikan mengenai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Proyek Strategis Nasional (PSN). Bahkan dikatakan pula bahwa sejauh ini sangat banyak para investor baik dari asing maupun dari dalam negeri sendiri yang terus menanyakan mengenai bagaimana peluang untuk bisa berkontribusi dalam penanaman modal di Indonesia.
Memang sejauh ini para investor itu masih melakukan strategi berupa wait and see karena melihat bagaimana hasil Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang, namun mereka semua sudah memiliki rencana yang konkret. Selama stabilitas politik nantinya dalam pesta demokrasi mampu terus terjaga, maka bisa dipastikan bahwa investasi pada tahun 2024 ini di Tanah Air juga akan bisa menjadi jauh lebih baik lagi.
Tidak tanggung-tanggung, bahkan perekonomian nasional selama 8 kuartal secara beruntun belakangan ini mampu berhasil tumbuh di atas 5 persen hingga kuartal ketiga pada tahun 2023 lalu. Berbekal dari bagaimana kuatnya pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun lalu, maka Pemerintah RI kini sangat optimistis bahwa di tahun 2024 akan bisa lebih baik lagi.
Terlebih pada kuartal pertama tahun 2024 ini Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) akan menyambut adanya hajat besar berupa pesta demokrasi dan kontestasi politik dalam pelaksanaan Pemilihan Umum, tepatnya pada tanggal 14 Februari 2024 mendatang, sehingga tentu hal tersebut akan bisa menjadi sebuah momentum yang sangat positif bagi Tanah Air.
Tentunya bukan tanpa alasan mengapa pelaksanaan Pemilu itu mampu diyakini sebagai momentum yang baik, karena berkaca pada sejarah, memang dalam periode Pemilihan Umum yang selama ini dilaksanakan, cenderung bisa mendorong adanya aktivitas ekonomi di dalam negeri melalui kegiatan belanja Pemerintah dan belanja konsumsi lainnya, utamanya pada Lembaga Non-Profit yang melayani rumah tangga.
Selain itu, aktivitas Pemilu ini juga akan mampu menumbuhkan Produk Domestik Bruto secara riil dan meningkatkan perputaran jumlah uang beredar. Lebih lanjut, agenda pembangunan pada tahun 2024 juga terus didukung dengan fokus kebijakan APBN, yang mana kebijakan fiskal tersebut memang dirancang dengan tujuan untuk semakin mengakselerasi target dan prioritas pembangunan nasional.
Agenda transformasi ekonomi terus diupayakan, termasuk hilirisasi sumber daya alam (SDA) baik dari hasil tambang maupun pangan yang terus dilanjutkan. Semangat serta optimisme tersebut selama ini sudah dimiliki oleh Pemerintah RI dan harus terus dilengkapi dengan adanya strategi dan implementasi kebihakan yang didukung pula oleh semua pihak.
Maka dari itu, adanya sinergitas dan kolaborasi dari seluruh pihak merupakan kunci utama yang sangat penting untuk bisa mencapai tujuan bersama, yakni pertumbuhan ekonomi nasional yang semakin kuat.
)* Penulis adalah kontributor Lembaga Media Inti Nesia