Dunia Menghormati dan Mengakui Papua Sebagai Bagian Integral NKRI
Oleh: Recky Rumbiak )*
Papua merupakan wilayah yang terletak di paling Timur Republik Indonesia. Papua juga merupakan rumah bagi berbagai suku dan adat istiadat yang berbeda, seperti suku Asmat, Dani, Kamoro, Biak, dan masih banyak lagi. Adat istiadat dan tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi ini, menjadi wujud nyata dari identitas Papua sebagai bagian integral dari Indonesia.
Selain kekayaan budaya, Papua juga memiliki keunikan alam yang luar biasa. Papua memiliki potensi sumber daya alam yang berlimpah seperti perkebunan, pertambangan, hasil hutan, dan eko-wisata. Gunung tinggi, hutan hujan tropis yang lebat, dan lautan yang indah menjadi ciri khas Papua. Di sini terdapat Taman Nasional Lorentz, salah satu warisan alam dunia yang diakui oleh UNESCO. Keberagaman hayati yang melimpah di Papua menunjukkan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati untuk masa depan yang berkelanjutan.
Sebagai bagian integral dari Indonesia, sejarah Papua mencerminkan perjalanan panjang menuju persatuan dan keberagaman yang merupakan dasar negara ini. Pembahasan sejarah Papua ini tentunya tidak terlepas dari banyaknya masalah yang terjadi sebelumnya. Banyaknya kepentingan pribadi maupun kelompok tentu ikut mencampuri permasalahan dan konflik seperti Papua merdeka.
Isu kolonialisme di tanah Papua yang terus dilakukan para aktivis dan pendukung kemerdekaan West Papua seperti United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) pimpinan Benny Wenda, maupun Komite Nasional Papua Barat (KNPB) yang dipimpin Agus Kossay, di dunia internasional diyakini tidak memiliki pengaruh signifikan. Alasannya menurut Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) di KBRI Washington DC, Ida Bagus Made Bimantara (Sade Bimantara), hampir seluruh negara di dunia mengakui bahwa Papua Barat bagian integral dari Indonesia.
Sade menegaskan, berbagai isu di Papua seutuhnya merupakan urusan dalam negeri. Seluruh negara-negara perlu memahami dan menghormati posisi Indonesia. Sade mengatakan hampir 99,5 pemerintah di dunia mengakui dan menghormati keutuhan Indonesia, serta menegaskan bahwa Papua bagian Indonesia.
Papua saat ini sudah bebas secara politik, di mana di sana sudah dijalankan pilkada, pilpres, diberikan hak otonomi khusus. Pemerintah pusat juga terus melakukan afirmatif action (kebijakan yang memberi keistimewaan pada kelompok tertentu) dengan berupaya sekuat tenaga memenuhi hak dasar, termasuk hak asasi manusia.
Berbagai akses juga sepenuhnya diberikan seperti menghadirkan BBM satu harga seperti di daerah lain di Indonesia, akses transportasi dan infrastruktur terus dibangun, layanan kesehatan dijalankan. Sementara, Benny Wenda yang terus mengkampanyekan kemerdekaan Papua, tidak pernah berkontribusi ke Papua, bahkan sebaliknya meminta donasi untuk terbang ke seluruh dunia, hingga memberi instruksi untuk membunuh pekerja pembangunan infrastruktur di Papua.
Sade memastikan, pemerintah bekerja keras menyelesaikan persoalan yang masih ada. Bahkan pemerintah bertindak tegas kepada tersangka ujaran kebencian terhadap Papua. Jika masih ada kendala, menurut dia tidak bisa dipungkiri namun saat ini kondisi Papua terus semakin baik. Adapun kelompok separatis, justru tidak berkontribusi, dan hanya memecah belah.
Staf Ahli Badan Percepatan Pembangunan Papua Setwapres RI, Moksen Idris Sirfefa menambahkan, Papua memiliki masalah komplek, memerlukan pendekatan komprehensif dalam penyelesaiannya. Pemerintah selalu mengedepankan pendekatan dialog, juga terus mendukung Papua dengan kebijakan otonomi khusus yang terus diperbaiki agar semakin relevan dengan situasi terbaru Papua. Karena itu, Moksen mengajak masyarakat Papua untuk tidak terlalu terlena dengan isu-isu lama yang diciptakan untuk kentungan kelompok kecil namun lebih fokus pada masa depan.
Generasi muda Papua sudah tidak boleh percaya begitu saja dengan isu internasionalisasi Papua yang didorong kelompok tertentu sehingga melupakan berbagai potensi besar generasi muda Papua. Jika terus terlena isu-isu internasional yang tidak memiliki basis fakta, dikhawatirkan generasi muda menjadi malas untuk berpikir lebih maju, tidak mampu melihat beragam peluang.
Mantan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Indonesia untuk Kolombia, Dr. Michael Manufandu MA, mengatakan kemajuan di Papua sudah sangat luar biasa, terlebih di era pemerintah sekarang yang fokus menaikkan kualitas sumber daya manusia dan akses transportasi infrastruktur. Karena itu, generasi muda Papua diajak untuk bersama-sama memajukan. Sementara itu, para pemimpin di daerah bisa menjelaskan duduk persoalan sebenarnya kepada generasi baru Papua saat ini agar tidak terus menerus menilai pemerintah seolah kapitalistik militeristik.
Pemerintah pusat telah membantu dan memberikan perhatian khusus untuk Papua dengan dana lewat APBD, dana khusus, dan anggaran lain demi kemajuan Papua. Apalagi pemerintah terus berupaya memberi jalan terbaik bagi Papua misal dengan Pembangunan, pengembangan kawasan adat, menampung aspirasi untuk usul pemekaran daerah baru.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah saat ini bersifat Indonesia-sentris dan Papua menjadi salah satu prioritas pembangunan. Maka dari itu, seluruh pihak khususnya masyarakat Papua dan generasi muda, diharapkan dapat mendukung program pemerintah untuk memajukan Papua demi mewujudkan kamajuan dan kesejahteraan, sehingga isu Papua terlepas dari NKRI dapat diminimalisir.
)* Penulis adalah tim redaksi Suara Papua News